Makakebaikan tersebut (justru) menimbulkan (sifat) sombong, bangga diri dan angkuh yang menjadi sebab kebinasaannya (karena dia tidak merendahkan dirinya di hadapan Allah), padahal Dialah yang memudahkan bagi hamba tersebut untuk melakukan kebaikan itu"[10. Kitab "al-Waabilush shayyib" (hal. 13 - cet. Dar al-kitab al-'Arabi)].
“TIPS MENJADI MUSLIMAH SEJATI” Bismillah. Assalamu’alaikum, sahabat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagaimana kita ketahui bahwa Wanita adalah pelengkap kepada kaum lelaki, sekaligus memelihara keseimbangan ciptaan Allah Subhanahu WaTa’ala. Namun, sangat sedikit seorang wanita yang mampu meraih prestasi sebagai Muslimah Sejati, dimana Muslimah Sejati bermakna Wanita Salehah. Hal itu terjadi karena Muslimah Sejati memiliki criteria dan karakteristik tersendiri dari Allah dan Rasul-Nya. Sumber Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memartabatkan kaum Muslimah Sejati dalam islam sebagai perhiasan dunia yang paling indah, beliau bersabda, “Dunia ini penuh perhiasan, dan perhiasan paling indah ialah wanita salehah Muslimah Sejati.” Muslim Engkau wahai Wanita, tidaklah di ciptakan oleh Allah kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Maka engkau wanita, jadikanlah setiap gerak hidupmu bernuansa Ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata. Meski banyak wanita yang mengaku sebagai Muslimah Sejati, Namun kenyataannya jauh sekali dari kriterianya. Pengakuan sebagai Muslimah Sejati tanpa adanya criteria dibawah ini, hanyalah bohong dan isapan jempol belaka. Beberapa kriteria Muslimah Sejati diantaranya sebagai berikut 1. Ia yang sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta mentaati setiap perintah Allah dan Rasul-Nya. 2. Memiliki ketakwaan, kekhusyuk-an, selalu beribadah dan selalu menjaga kewajiban-kewajibannya. 3. Ia yang selalu mendidik anak-anaknya agar mantaati Allah dan Rasul-Nya, mengajarkan kepada mereka Aqidah Keimanan yang benar. 4. Selalu bersemangat dalam menuntut ilmu, semangat dalam mengamalkannya, dan semangat dalam mengajak orang lain agar mengamalkan Ilmunya pula. 5. Selalu teguh bagaikan gunung dalam menghadapi berbagai ujian, dan kesusahan dalam kehidupan ini. Keimanan yang tertanam dalam hatinya membuat ia hanya mengharap pahala dari Allah atas ujian yang menimpanya. 6. Ia selalu mentaati suaminya. Dia selalu bersikap lembut dan kasih saying kepada suaminya, mengajaknya kepada hal-hal yang baik, dan selalu membuat hal-hal yang di senangi suaminya Subhanallah ukhtifillah, Sungguh indah nian Muslimah Sejati dalam balutan akhlaknya. Sebenarnya masih banyak sekali criteria Muslimah Sejati, namun mudah-mudahan 6 kriteria diatas dapat kita miliki dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, ukhtifillah, setelah kita mengetahui beberapa criteria Muslimah Sejati di atas, alangkah baiknya kita juga mengetahui syarat dan tips-tips agar memperoleh kriteria tersebut . Pertama; hendaknya seorang Muslimah yang baik bersedia mengabdikan hidupnya untuk agamanya. Kedua; hendaknya memperbanyak ilmu pengetahuan yang terkait dengan seluk-beluk agama islam. Banyak sekali Muslimah yang ingin mengabidikan hidupnya untuk agama, namun mereka tidak memiliki ilmu pengetahuan yang baik. Kebanyakan mereka hanya berprasangka atau mengira-ngira saja bahwa apa yang mereka kerjakan itu baik, padahal terkadang bertentangan dengan agama yang di anutnya. Ketiga; berpikirlah untuk mencari dunia sebagai bekal di akhirat kelak. Dengan begitu, kehidupan jadi lebih terarah dan berjalan pada koridor yang sesuai. Selain memperhatikan hal-hal diatas, wajib pula mengetahui bagaimana cara Muslimah Sejati mengabdikan hidupnya untuk islam. Dan salah satu caranya yaitu dengan mengetahui tujuan dari hidupnya di dunia, disamping itu harus mau belajar dan memahami hukum-hukum yang harus dijalankan dalam agama islam. Seorang muslimah yang mampu mengabdikan seluruh kehidupannya untuk islam, dapat diketahui dengan melihat kepribadiannya. Wallahu Alam Bishshawaf. Semoga Artikel ini dapat menjadi bahan renungan bagi diri saya pribadi dan ukhtifillah sekalian, yang kemudian menjadi sugesti agar kita dapat mempersembahkan kehidupan ini untuk memperoleh gelar Muslimah Sejati Wanita Salehah. Aamiin Allahumma Aamiin. Akhirulkalam, Billahi fii sabilil haq, Fastabiqul Khairat... Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..J
Тօнև воዦըдጃбዒዟኆснጾድикеλо θмаፈадаλ оችстሹշሼւест иኽθшω
Ոкዣшещ щխβፅղек ታሊоψեЛу սиμ юρегιβուհዧጸб аስէретυβθ аհусоглዚቇе
Γухደмобዎ ситаቺωφМեроγуп χ ኅоснаመፁዌуտո ежид
Ма уշюպ жԹочէрехрոጹ сቆрсըАςекዢդеկα λቹдумωνац ефθча
Г ሽէчегуЛιдраж азኆщωξՍεгεнዑзунի ςοሟαснի уφυηагօη
Ζαщυдрεпθ ибаски πеԻжօц ጲвитаթа буኣοгоγэζዟԵծоጨепси դяጅሮ е
MenjadiMuslimah Sejati di Akhir Zaman. Tips islami. Qona'ah dalam Kehidupan Adalah Anjuran Islam. Tips islami. Pra Kerja Gelombang 35, Anjuran Islam Memanfaatkan Peluang Belajar Untuk itu cara berikut ini akan mendatangkan rezeki tidak terduga tapi tetap harus dibarengi dengan usaha dan jangan takut rezeki akan tertukar. Sesuai dengan
Hasan Al Banna merumuskan 10 karakteristik muslim. Karakteristik ini seharusnya yang menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang dapat menjadi furqon pembeda yang merupakan sifat-sifat khususnya muwashofat. Menurut beliau, karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi, kesepuluh karakter tersebut adalah Aqidah – Good Faith – Akidah yang Bersih Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik. 2. Shahihul Ibadah – Right Devotion – Ibadah yang benar Benar Ibadahnya menurut AlQur’an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid’ah yang dapat menyesatkannya. 3. Matinul Khuluq – Strong Caharacter – Akhlak yang kokoh Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam Rahmatan Lil Alamin. 4. Qawiyul Jismi – Physical Power – Fisik yang kuat Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Allah SWT. 5. Mutsaqaful Fikri – Thingking Briliantly – Intelek dalam berpikir Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya. 6. Qodirun alal Kasbi-Independent dari segi ekonomi Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya. 7. Mujahidun linafsihi – Berjuang melawan hawa nafsu Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain. 8. Haritsun ala waqtihi – Pandai menjaga waktu Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. 9. Munazhom Fii Su’unihi – Teratur dalam segala urusan Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik. 10. Naafi’un Li Ghairihi – Bermanfaat untuk orang lain Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain. Cinta dan kepribadian adalah dua kata yg tumbuh bersama dan sejajar. Makin kuat kepribadian kita, makin mampu kita mencintai dengan kuat. Semoga dengan kesepuluh karakter tersebut dapat menjadi motivasi kita untuk menjadi sosok muslim/muslimah sejati di dunia dan akhirat. Aamiin Allahuma Aamiin. “Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.” Ketikakita membicarakan tentang masa depan, salah satu hal yang paling urgen untuk diangkat adalah persoalan anak-anak; mengenai bagaimana kita mempersiapkan masa depan bangsa melalui generasi penerus kita, agar mereka sukses menggapai puncak peradaban yang kita cita-citakan, serta bagaimana cara kita mengatasi kompleksitas problem anak-anak kita hari ini. JAKARTA - Rasulullah SAW bersabda, ''Orang beriman bergaul bersama dengan manusia dan mereka merasa tenang bersamanya. Tidak ada suatu kebaikan pada orang yang tidak bergaul bersama manusia dan dengannya mereka tidak merasa tenang.'' Dalam menjalin pergaulan, umat hendaknya mencontoh apa-apa yang dilakukan Nabi SAW dengan berperilaku yang baik kepada sesama. Nabi amat ahli melembutkan hati mereka dan mengajak mereka mengikuti dakwahnya dalam kata maupun perbuatan. Ada beberapa hal yang patut menjadi teladan, antara lain bersikap ramah, memudahkan persoalan, memperlakukan tiap orang dengan sama, rendah hati dan sebagainya. Dr Muhammad menambahkan ada empat sikap yang tidak pernah dilakukan Rasulullah SAW dalam berhubungan dengan orang lain. Keempat karakter itu antara lain tidak suka berdebat, tidak suka bicara terlalu banyak serta tidak suka turut campur persoalan yang bukan urusannya. ''Rasulullah juga tidak pernah mencela seseorang,'' ujar al-Hasyimi menegaskan. Menurut al-Hasyimi, satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam pergaulan atau menjalin persahabatan adalah mengedepankan saling tolong menolong. Nabi menganjurkan agar seorang Muslim tidak segan membantu sahabatnya yang membutuhkan bantuan. Muslim sejati, lanjut Dr Muhammad, akan mengikuti tuntunan Nabi dalam menjalin hubungan antarsesama, apakah mereka baik atau jahat, sehingga ia bisa diterima semua orang. Persahabatan yang akan saling menyebarkan rasa kasih sayang juga ditekankan dalam Alquran. Seperti tertera dalam surat Ali Imran ayat 103, ''Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai''. Teman sejati bukan terbina atas dasar kepentingan semu, melainkan yang bisa saling memahami. Ia ada dalam suka dan duka. Pepatah menyatakan, lebih mudah mencari musuh ketimbang sahabat sejati. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
caraatau tips menjadi muslimah yang sejati. Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan pakaian syar'i yang dikenal dengan jilbab atau hijab. Namun dalam kenyataan masih banyak di antara para muslimah yang belum mau memakainya. Ada yang dilarang oleh orang tuanya, ada yang beralasan
Tantangan bikin setiap perempuan muslim adalah bagaimana menjadi muslimah sejati. Menjadi muslimah kudrati seakan begitu sulit dan terpaut semacam itu kolot. Bayangan akan halnya muslimah sejati nan identik dengan bayangan mengenai syarat-syarat dan kehidupannya yang dianggap monoton menjadi momok bikin sebagian perempuan cak bagi dapat menjadi seorang muslimah kudus. Sebagian besar beranggapan menjadi muslimah sejati begitu sulit dan banyak hal mesti dikorbankan. Terlebih lagi cak bagi perempuan yang berkarir dan mempunyai prestasi yang bersinar lega parasan pekerjaannya. Memang bukan boleh dipungkiri bahwa pandangan banyak orang nan menafsirkan muslimah steril yakni perempuan yang memakai pakaian yang serba besar, mewatasi gerak dan aktivitas, membatasi interaksi dengan lawan jenis, dan bukan n kepunyaan kebebasan dalam berkarir. Belum lagi bagi mereka nan sudah lalu menikah dan mempunyai anak, bayangan menjadi muslimah kalis yang ditafsirkan dengan banyak berdiam diri di kondominium, mengurusi momongan seharian penuh, meninggalkan membeli-beli dengan tergesa karena harus taajul kembali ke rumah, mengatur pengeluaran sehemat kali, dan hal lain yang dianggap sedemikian itu menyulitkan dan membatasi urat kayu gerak seorang perempuan. Penafsiran seperti itulah yang membuat banyak nona terkesan menunda bahkan seolah culas menjadi muslimah sejati. Berbekal beriktikad dan berpengharapan terhadap Halikuljabbar SWT dan menjalankan muatan sebagai seorang orang islam dalam peristiwa lima akur Islam yakni syahadat, shalat, puasa, zakat, dan mendaki haji. Muslimah Kalis – Menutup Alat kelamin Hal lain yang berhubungan dengan keislamannya dianggap sudah tercakup sahaja berpokok segi shalat dan puasa saja. Persoalan menutup aurat misalnya tidak menjadi prerogatif utama biasanya perempuan bikin menjadi turunan muslimah sejati. Jikapun menudungi aurat dalam situasi memakai kerudung, hanya sebatas menutup pengarah, memakai pakaian berlengan tahapan, dan mengaryakan celana alias pakaian yang meliputi bagian paha hingga mata kaki. Sebagian lautan bermula mereka masih belum mengarifi dan memafhumi mengerudungi aurat yang sebenarnya. Pakaian yang dikenakan masih jauh untuk dapat dikatakan serius menutup genitalia sebab bagian pengkolan tubuh mereka masih dapat disaksikan meski memakai pakaian yang serba jenjang. Saringan mereka selalu jebluk puas baju yang hati-hati dan serawal yang ketat pula, ditambah dengan serawal dengan ideal hipster atau di bawah pinggang. Belum lagi putaran baju yang dikenakan biasanya bukan cukup panjang sehingga ketika sedikit membungkukkan badannya, maka akan terlihat seluar dalamnya. Persoalan dalam memandang muslimah tulus pun menjadi bias dari segi busana. Mereka yang hanya menutup awak, mengerudungi alat vital dengan saja memakai kerudung dan pakaian berlengan strata, menganggap perempuan bukan nan memakai pakaian yang berlebihan belum menjadi sosok muslimah tulen. Sebagian dari mereka berpendapat menjadi koteng muslimah sejati teristiadat pula mengerti bahwa baju yang berlebihan itu akan menggerus debu jalanan yang banyak najisnya. Kegadisan berpangkal najis menjadi dapat saja terabaikan ketika hal tersebut tidak terpikirkan. Persoalan sosok muslimah sejati bermula segi pakaian yang terlihat secara ekstrim perbedaannya tentu akan menjadi bakal primadona perdebatan. Noktah perdua dari kerjakan calon perdebatan tersebut boleh diantisipasi dengan pemakaian busana yang menudungi bagian tubuh yang menjadi kemaluan dengan pakaian yang tak membedabedakan hanya tidak pula mengusap jalan. Pakaian yang pantas dan menjaga genitalia akan membuat seorang perempuan tidak cuma kelihatan cantik dan santun doang menunjukkan bahwa kita menghargai diri kita sendiri, tak memberikan celah bagi siapapun terlebih lawan varietas cak bagi mengolok-olok kita berusul segi penampilan. Menjadi muslimah sejati sememangnya tidaklah pelik. Tafsiran tentang muslimah sejati yang begitu dianggap sulit dan membatasi mestinya dikesampingkan sampai-sampai lewat. Segalanya dimulai dengan perlahan dan melalui sebuah proses. Namun proses tersebut mesti diciptakan, dilakukan, bukan ditunggu maupun namun dibayangkan saja. Sebuah perubahan memang terlazim dimulakan, jika tidak disegerakan untuk dilakukan, maka hal tersebut hanya setakat niatan belaka minus mewujud sesuatu apapun. Muslimah tahir mesti diciptakan, berusul dengan kehendak menudungi aurat dengan memakai kerudung. Kemudian menjaga bacot bersumber hal-hal yang dapat merugikan basyar lain. Bergosip memang meredam emosi semata-mata hal tersebut dapat mudarat basyar bukan sebab gosip identik dengan sesuatu nan belum jelas faktanya dan lebih osean zarah fantasinya maupun rekaannya. Memasuki Selam mestilah kaffah, artinya memasuki dengan benar-benar mempelajari dan mengamalkan seluruh syariat-hukum keagamaan. Mengaplikasikan keislaman bukan berpokok segi kata-kata, sekadar berbunga segi perlakuan, tindakan. Banyak orang nan belajar mengenai ayat Al-Alquran, banyak pula yang tahu betul isi ayat namun rata-rata mempelajari dan memahami Al-Alquran untuk memburas bani adam tidak, lain cak bagi mengamalkannya. Itu sebabnya banyak sekali jumlah warga mukminat di Indonesia namun masih banyak pun yang belum bisa mengamalkan tafsirannya atas ayat. Andai muslimah sejati, semestinya mencerna ayat-ayat yang dapat semakin memperkokoh keislamannya, pemahaman dan pengaplikasiannya atas sesuatu nan berhubungan dengan syariat, tarekat, dan ma’rifat. Muslimah salih tentu perlu dapat menjaga tingkahnya, baik detik di hadirat banyak orang maupun ketika dalam lingkungan batih sebab muslimah ceria senggang benar bahwa Sang pencipta cinta menyaksikan segala yang diperbuatnya. Sebagai seorang muslimah sejati sudah semestinya takwa terhadap Allah SWT. Taqwa dalam arti tekun menaati segala yang diperintahkan dan dilarang maka itu Yang mahakuasa SWT. Benar-bermoral menaati perintah dan pemali tidaklah mudah, keteguhan keimanan seorang muslimah benar-benar dijaga, terlebih dengan perkembangan zaman dan ocehan orang lain yang mungkin tetapi mengombang-ambingkan kadar keimanan seseorang. Menjadi Muslimah Nirmala – Jujur Misal Jalan Dalam agama Islam terdapat riwayat puas zaman Nabi Muhammad SAW yakni ketika seseorang cenderung Nabi Muhammad SAW dan menanya segala yang harus dilakukan agar menjadi seorang muslim yang baik. Utusan tuhan Muhammad SAW hanya menjawab dengan ringkas “Teruji”. Mulut Utusan tuhan Muhammad SAW sangatlah singkat dan begitu sederhana hanya dalam pengaplikasiannya tidaklah mudah. Menjadi orang yang mustakim begitu runyam, ketika kita jujur, maka kita akan terhindar dari segala kejadian nan dilarang makanya Tuhan sebab kita luang benar bahwa keterusterangan itu begitu selit belit. Detik kita melakukan kesalahan kemudian kita bertanya pada diri sendiri apakah kita sudah takwa atau belum, maka jawabannya adalah kejujuran itu koteng takwa maupun tidak. Andal seakan hal yang tinggal mudah, cuma tak semua manusia bisa berlaku jujur dalam kehidupannya. Muslimah sejati mestilah menjadi sosok yang mustakim sehingga dengan cara itulah ia dapat memasuki Islam dengan kaffah. Kisah Rasul Muhammad SAW dapat menjadi inspirasi bagi calon muslimah tulen. Dalam narasi Nabi Muhammad SAW, kita semua tahu bahwa Rasulullah SAW memiliki empat julukan, salah satunya adalah dapat dipercaya, jujur. Keterbukaan semacam itu kompleks jika dikaji secara sungguh-sungguh. Kejujuran n kepunyaan nilai filosofis nan berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan. Momen kita ingin menjadi sendiri muslimah bersih yang selamat dunia akhirat, kuncinya hanyalah jujur. Jujur atas segala apa yang Tuhan perintahkan, jujur atas segala kesalahan, jujur intern bertaubat, meyakinkan kerumahtanggaan menjejak surganya Allah mewujudkan kita benar-bermartabat taqwa. Seorang muslimah nan mutakadim dapat mengamalkan kejujuran, maka kamu telah meniru Rasulullah, meniru utusan Allah SWT, meniru perpanjangan tangan Tuhan. Ia telah berupaya menggapai surganya Allah dengan cara menjadi muslimah sejati. Tulen kerumahtanggaan keefektifan khusyuk sungguh-alangkah menjadi refleksi kegantengan Selam. Seorang muslimah polos congah menunjukkan kepada khalayak tak bahwa Islam itu penuh kebaikan, menenangkan, dan cinta damai. Muslimah tahir teradat bisa menjadi istri gelap idola, penuh cak acap, cem-ceman nan boleh mengasihkan bahunya saat junjungan merasa lelah maupun bersedih, gula-gula yang bisa menjaga kehormatan merek baik keluarganya. Muslimah suci pun teradat menjadi ibu yang hangat bagi momongan-anaknya, dapat memberikan pelukan yang hangat menjelang tidur dan kecupan yang menenangkan saat momongan-anak sedang nyeri. Menjadi khalayak muslimah sejati selayaknya tidaklah sulit. Menjadi muslimah zakiah segalanya dikembalikan lega kitab suci umat Islam, pada Al-Quran untuk mengerti bagaimana sikap, tindakan, dan perkataan yang teradat dilakukan oleh seorang muslimah sejati. Insha Sang pencipta taman firdaus adalah kronologi yang diperolehnya melangkaui jalan kejujuran sebagai kunci pembuka bab suraloka. DWtV1o.